Sabtu, 08 Juli 2023

Skenario Akhir Zaman

Dalam beberapa ceramahnya Ustadz Zulkifli Muhammad Ali senantiasa menyampaikan perkiraan beliau bahwa di akhir zaman kelak, teknologi modern umat manusia akan musnah, dan manusia akan kembali seperti ke zaman dulu. Sebagai contoh, manusia di masa yang akan datang, setelah perang dunia ketiga, akan kembali berperang seperti zaman dulu, yaitu menggunakan pedang dan tombak, atau bahkan menggunakan kayu dan batu. Namun, pada intinya adalah teknologi modern yang ada pada saat ini semuanya akan lenyap, termasuk hape, internet, komputer, telephone, televisi, dan lain sebagainya.

Bisa jadi Ustadz Zulkifli benar. Bahkan, saya pribadi mempunyai dugaan bahwa manusia di akhir zaman kelak akan mengalami kemunduran selama 3 abad, atau lebih tepatnya selama 300 tahun plus minus 9 tahun. Ini karena saya percaya bahwa kisah yang mirip seperti para pemuda Al Kahfi yang tertidur selama 300 tahun akan terulang kembali, namun yang terjadi justru kebalikannya. Jika para pemuda Al Kahfi tidur selama 300 tahun dan maju 3 abad kemudian, maka umat manusia di akhir zaman akan mengalami kemunduran selama kurang lebih 3 abad. Ilustrasinya, jika misalnya permulaan akhir zaman dimulai pada tahun 2033, maka pada tahun tersebut kehidupan manusia akan kembali seperti di tahun 1733 atau pada era sekitarnya. Kemunduran tersebut bisa saja terjadi karena adanya perang dunia ketiga yang akan menghancurkan teknologi modern, atau bisa saja terjadi karena adanya asap atau dukhan yang menyelimuti seluruh permukaan bumi dan menghancurkan berbagai penemuan baru serta teknologi modern yang ada, adanya gelombang EMP atau solar storm dari matahari, atau bencana bumi lainnya. 

Kalau seandainya manusia akan mengalami kemunduran zaman hingga tiga abad, maka umat manusia tentu akan kehilangan kenyamanan hidup yang selama ini dirasakan, termasuk radio, televisi, komputer, internet, dan hape. Namun ada dua hal yang paling mengganggu saya, karena saya baru sadar bahwa kedua penemuan tsb termasuk penemuan "baru" manusia dalam kurun 100-200 tahun yang lalu (padahal cut off-nya adalah 300 tahun yang lalu). Kedua penemuan tsb adalah listrik dan plastik. Terutama plastik.

Tanpa listrik kita akan mengalami kesulitan dalam penyediaan air bersih, kulkas, AC, water heater dan sebagainya. Namun saya merasa bahwa manusia masih bisa bertahan hidup tanpa listrik selama beberapa minggu atau beberapa bulan ke depan. Untuk mendapatkan air bersih misalnya kita masih bisa menimba sumur, mengambil air dari permukaan sungai atau mata air, atau menampung air hujan. 

Yang justru lebih repot adalah kalau kita kehilangan plastik. (Hampir semua perabotan yang kita miliki mengandung bahan plastik. Berdasarkan browsing dari google, plastik diciptakan sekitar tahun 1907, sedangkan acrylic pada tahun 1843). Artinya kalau plastik benar-benar hilang dari muka bumi (karena adanya keajaiban seperti dukhan atau yang lainnya), maka berarti umat manusia akan kehilangan sebagian besar perabot yang dimilikinya seperti gayung, ember, botol air, tupperware, dan berbagai peralatan lain. Bagaimana mungkin kita bisa menimba air dari sumur kalau kita tidak menggunakan ember? Bagaimana mungkin kita bisa menyimpan minuman kalau tidak ada lagi botol plastik yang bisa digunakan untuk menyimpan minuman? Bagaimana mungkin kita bisa menampung air hujan kalau tidak ada ember plastik? Dan masih banyak kesulitan hidup yang akan kita hadapi jika seandainya misalnya suatu saat nanti kita akan kehilangan plastik dalam sehari.

Bagaimana solusinya?

tentunya untuk berjaga-jaga kita mesti menyediakan wadah yang berbahan non-plastik, seperti gayung dari kopra atau batok kelapa, ember kayu (kalau memang ada), makanan kalengan, minuman yang tersimpan dalam botol kaca, dan lain sebagainya.

Dan juga saya pribadi menyimpan sebagian emas dan perak saya dalam buku, dan/atau dalam kotak kardus kecil. Untuk emas batangan dimungkinkan kalau Anda memiliki emas antam versi retro, karena emas bisa langsung dikeluarkan dari plastik mikanya tanpa merusak apapun. Dan yang saya lakukan adalah saya akan mengeluarkan emas batangan retro dari plastik mika, dan kemudian emas beserta sertifikat kertasnya saya pindahkan ke dalam buku atau kotak kardus kecil yang berbahan non-plastik. Just in case

wa Allahu a'lam.