Minggu, 11 Juni 2017

Dinar dan Dirham di dalam Alkitab dan Al Quran

Tadinya saya berpikir bahwa dinar dan dirham adalah dua koin yang berbeda. Tadinya saya berpikir bahwa dinar itu adalah koin emas, sedangkan dirham itu adalah koin perak. Tetapi setelah saya baca-baca wikipedia dan situs lain, nampaknya saya menyadari kekeliruan saya, khususnya mengenai dinar. Kalau kita membaca Alkitab, dan atau kalau kita membaca wikipedia, kita akan mengetahui bahwa dinar itu berasal dari kata denarius, yang sebenarnya adalah koin perak juga. Namun, sedikit berbeda dengan drachma yang "made in Yunani", maka denarius adalah "made in Romawi". Dikatakan bahwa  nilai dari satu drachma maupun satu denarius itu hampir sama, yaitu setara dengan upah seorang tukang dalam sehari.

Dinar dan Dirham di dalam Alkitab
Dalam Alkitab, dinar disebut beberapa kali, antara lain dalam Matius 22:19, yaitu ketika orang-orang Yahudi ingin menguji Yesus, apakah boleh membayar pajak kepada penguasa (kaisar). Dalam kesempatan tersebut, Yesus minta dibawakan satu koin dinar kepadanya, dan melihat gambar siapakah yang ada pada koin dinar tersebut.
Sedangkan dalam bagian lain di dalam Kitab Perjanjian Baru, satu dinar digambarkan sebagai upah seorang buruh dalam sehari.

Sedangkan dirham atau drachma, walaupun disebutkan beberapa kali dalam terjemahan Alkitab, termasuk versi LAI, namun menurut situs bible.ca yang saya baca, sebenarnya dirham dalam pengertian drachma sebagai koin perak buatan Yunani hanya disebut satu kali saja di dalam Alkitab, yaitu pada ayat Lukas 15:8. Menurut situs tersebut, drachma adalah koin yang tidak biasa di masa Yesus, karena drachma dari Yunani telah lama digantikan oleh dinar (denarius) dari Romawi tersebut. Adapun dalam kisah yang terdapat dalam Lukas 15:8 itu tentang seorang wanita yang memiliki sepuluh koin drachma, diduga bahwa koin drachma tersebut merupakan warisan dari ibu si wanita tersebut. Hal ini bisa menjelaskan kenapa terdapat koin drachma dalam kitab Lukas, walaupun koin drachma sudah lagi tidak beredar di masa Yesus.

Dalam ayat Perjanjian Baru yang lain selain ayat Lukas 15:8 versi beberapa terjemahan,  memang disebutkan juga kata drachma atau dirham dalam beberapa ayat lain seperti di ayat Mat 17:24. Namun, menurut situs bible.ca tersebut, sebenarnya yang dimaksud adalah koin syikal dari Tyrus (Tyrian shekel) yang nilainya hampir sama dengan tetradrachm. Hal ini bisa menjelaskan kenapa sebagian terjemahan Alkitab tidak menggunakan istilah drachma melainkan menggunakan istilah shekel dalam terjemahannya. Berikut ini adalah contoh beberapa terjemahan bahasa Inggris untuk ayat Matthew 17:24
When they arrived in Capernaum, the collectors of the half-shekel [temple tax] went up to Peter and said, “Does not your teacher pay the half-shekel?” (AMP)
When they came to K’far-Nachum, the collectors of the half-shekel came to Kefa and said, “Doesn’t your rabbi pay the Temple tax?” (CJB)
When they came to Caper′na-um, the collectors of the half-shekel tax went up to Peter and said, “Does not your teacher pay the tax?” (RSV)

versus

And when they came to Capernaum, those who received the didrachmas came to Peter and said, Does your teacher not pay the didrachmas? (DARBY)
And they having come to Capernaum, the ones taking the double-drachmas came to Peter and said, “Does not your teacher pay the double-drachmas?” (DLNT)
When they came to Capernaum, the collectors of the two-drachma tax went up to Peter and said, “Does your teacher not pay the tax?” (ESV)

Aslinya dalam Kitab Keluaran 30:13-15, persembahan yang dimaksud adalah setengah syikal atau kurang lebih sekitar 6 gram perak. Namun, pada masa tersebut orang Yahudi tidak mencetak atau tidak mengeluarkan koin perak sendiri, melainkan hanya menggunakan mata uang dari bangsa lain, yakni Tyrian Shekel. Konon, tyrian shekel inilah yang digunakan oleh orang Yahudi secara resmi sebagai Bea masuk ke Bait Allah. Adapun satu tyrian shekel itu dianggap setara dengan tetradrachm ( 4 drachma) dan satu tyrian shekel beratnya sekitar 14 gram. Maka setengah tyrian shekel itu dianggap setara dengan dua drachma. Maka isitilahnya menjadi berbeda, tidak lagi setengah syikal melainkan dua drachma. Adapun berat dari dua drachma inilah yang paling mendekati setengah syikal (walaupun tidak sama persis).

Dinar dan dirham di dalam Al Quran
Kata dinar dan dirham masing-masing hanya disebutkan sekali di dalam Al Quran. Dinar disebutkan di dalam QS 3:75, sedangkan dirham disebutkan di dalam QS 12:20. Namun kalau saya baca kedua ayat tersebut, pengertian dinar dan dirham di dalam Al Quran sepertinya berbeda dengan pengertian dinar dan dirham yang selama ini kita kenal. (Selama ini kita mengenal dinar sebagai koin emas, sedangkan dirham adalah koin perak).

Dinar di dalam QS 3:75
Beberapa terjemahan Al Quran menerjemahkan "dinar" dalam ayat ini sebagai (koin) emas, namun tidak semuanya. Yang menarik adalah beberapa terjemahan Al Quran berbahasa Inggris menerjemahkan kata "dinar" dalam ayat ini sebagai koin perak atau silver coin! Berikut ini adalah beberapa terjemahan yang saya maksud:
"And among the People of the Scripture is he who, if you entrust him with a great amount [of wealth], he will return it to you. And among them is he who, if you entrust him with a [single] silver coin, he will not return it to you unless you are constantly standing over him [demanding it]." (Sahih International)
... and among them there is he who, if entrusted with a single silver coin, will not repay it .... (Muhsin Khan)
... others, who, if entrusted with a single silver coin, will not repay it .... (Yusuf Ali)

Dalam ayat QS 3:75 saya pribadi cenderung kepada ketiga terjemahan di atas yang menerjemahkan "dinar" sebagai koin perak atau silver coin, bukannya koin emas. Alasannya karena satu dinar dalam ayat tersebut semestinya dimaksudkan sebagai lawan kata qantar atau harta yang banyak, sehingga dinar dalam ayat di atas semestinya menunjukkan sesuatu yang nilainya sedikit atau tidak terlalu tinggi. Kalau dinar diterjemahkan sebagai satu dinar emas, maka menurut saya nilai satu dinar emas itu pun sudah cukup tinggi nilainya bagi sebagian orang. Bahkan sebagian dari Ahli suffah terancam masuk neraka hanya gara-gara menyimpan satu dinar emas dalam sarungnya.
Akan lebih masuk akal jika dinar dalam ayat tsb diatas diterjemahkan sebagai koin perak, karena sekeping koin perak tidaklah terlalu tinggi nilainya.

Dirham di dalam Al Quran
Sedangkan dirham disebutkan dalam surah Yusuf ayat 20, dimana Yusuf dijual (sebagai budak) hanya dengan harga beberapa dirham saja. Beberapa terjemahan Al Quran menerjemahkan dirham dalam ayat di atas sebagai beberapa (keping) koin perak, namun menurut saya terjemahan tersebut kurang tepat. Ada suatu tulisan dari seorang non-muslim di internet yang menyatakan ketidakpercayaannya kepada Al Quran hanya gara-gara membaca terjemahan semacam ini. Menurut dia (dan juga menurut wikipedia dan beberapa sumber dari internet lainnya), koin perak belum digunakan orang pada masa Nabi Yusuf. Koin perak baru digunakan sekitar abad ke-5 Sebelum Masehi. Oleh karena itu, saya pun merasa kurang tepat jika kata dirham dalam ayat tsb diterjemahkan sebagai koin perak.
Kemudian saya membaca wikipedia dan saya temukan bahwa istilah dalam satuan unit berat juga ada yang namanya Dram, selain istilah "drachma". Dikatakan bahwa istilah Dram asalnya merupakan koin dan juga sekaligus ukuran berat (unit of mass). Satu unit dram Yunani beratnya sekitar 4,3 gram, sedangkan satu unit dram Romawi beratnya sekitar 3,4 gram. Di atas dram, terdapat satuan lain yang namanya mina, dimana satu mina itu adalah 70 dram atau 100 dram.
Satu keping koin perak yang beratnya satu dram disebut dengan istilah stater.

Nah, dalam ayat di atas menurut saya dirham yang dimaksud adalah menunjukkan satuan berat (unit of mass) yang kurang lebih seberat 4.3 gram. Ini seperti kita mengatakan bahwa Nabi Yusuf hanya dijual senilai beberapa gram perak saja. Istilah "beberapa" dalam frase "beberapa gram" untuk menunjukkan bahwa nilainya tidak mencapai 1 kilogram perak. Dengan demikian, istilah "beberapa dram" atau "beberapa dirham" untuk menunjukkan bahwa  nilainya tidak mencapai 1 mina. (Di dalam Alkitab ada tertulis bahwa Nabi Yusuf dijual dengan harga 20 syikal perak, atau kurang dari setengah mina nilainya).

Dengan demikian, walaupun di Al Quran menyebut kata "dinar" dan "dirham", namun pengertiannya berbeda dari dinar dan dirham yang kita kenal selama ini. Jika dirham di dalam Al Quran merupakan satuan berat (unit of mass), maka dinar adalah apa yang selama ini kita sebut sebagai dirham atau koin perak yang nilainya kurang lebih hampir sama dengan satu drachma.
wa Allahu a'lam.

Rabu, 07 Juni 2017

Jangan Membuat Bagimu Berhala Apapun

Dalam Alkitab terjemahan LAI, perintah di atas diterjemahkan sebagai "Jangan membuat bagimu patung apapun yang ada di langit di atas atau yang ada di bumi di bawah... "

Sedangkan dalam Alkitab berbahasa Inggris klasik, larangan di atas diterjemahkan sebagai, "Thou shalt not make unto thee any graven image"

Kemudian, kalau kita cari arti kata dari "graven image" di kamus merriam-webster, maka akan kita dapatkan bahwa graven image berarti " an object of worship carved usually from wood or stone :  idol"

Definisi yang hampir sama juga diberikan oleh English Language Learner : an object (such as a statue) that is worshipped as a god or in place of a god

Dari definisi di atas dapat kita ketahui bahwa larangan membuat "patung" dalam sepuluh Perintah Tuhan sebenarnya bukan larangan membuat gambar atau patung, melainkan larangan untuk membuat patung yang akan digunakan untuk disembah. Pendeknya, itu adalah larangan untuk membuat berhala.

Dengan demikian, yang saya tangkap adalah bahwa larangan tersebut bukanlah larangan untuk membuat semua gambar atau patung seperti gajah, kangguru, koala, burung, panda, ikan dll; namun larangan tersebut adalah larangan untuk membuat gambar atau patung berhala. Dalam hal ini adalah misalnya larangan untuk membuat gambar/pahatan/patung Baal, Zeus, Osiris dll.
wa Allahu a'lam.