Kamis, 14 September 2017

Review Dirham Antam, Wakala Nusantara, WIM, dan IMN



Setelah sebelumnya saya rajin berburu silver coins international seperti American Silver Eagle, Canadian Maple Leaf dll, beberapa hari terakhir ini saya rajin mengoleksi koin dirham perak “lokal” seperti koin dirham Antam, koin dirham Wakala Induk Nusantara (WIN), koin dirham seri kesultanan dari WIM, serta koin dirham IMN. Semuanya dalam pecahan 1 dirham yang beratnya kurang lebih sekitar 3 gram. Seluruh koin saya beli dari toko online seperti lazada, tokopedia, dan bukalapak.

Koin Dirham Antam
Dari ke-empat jenis koin dirham perak tersebut di atas, koin dirham antam adalah koin yang paling mahal. Harga sekeping koin dirham antam sekitar 160 ribu, jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan koin dirham keluaran WIN, WIM, dan IMN.
Secara desain, koin Antam sangat menarik dan rumit. Dan koin itu sendiri nampak cemerlang (bright and shiny), walaupun koin tsb diproduksi pada tahun 2003 sebagaimana keterangan yang tertera pada koin itu sendiri. Koin ini disertai secarik sertifikat, dimana pada sertifikat disertai keterangan bahwa diameter koin ini sebesar 25mm, sebuah diameter yang menurut saya sangat lebar untuk ukuran koin seringan 2,975 gram. Karena diameter koin yang sangat lebar sementara berat koin itu sendiri hanya 2,975 gram membuat koin ini menjadi sangat tipis, sehingga saya merasa khawatir jika koin ini akan patah jika saya menjatuhkan koin ini ke lantai atau memasukkan koin ini ke dalam saku celana jeans saya. (NB: saya tidak berniat untuk menguji sampai sejauh mana ketahananan koin ini, sehingga saya tidak akan pernah menjatuhkannya secara sengaja, dan tidak akan memasukkan koin ini ke dalam saku jelana jeans saya).



Koin Dirham Wakala Induk Nusantara
Koin dirham dari WIN ini saya beli dengan harga cukup murah, yaitu hanya 70 ribu rupiah per keping. Saya membeli koin ini 2 kali, dimana koin yang saya peroleh merupakan koin keluaran tahun 2003 yang mana pada koin tersebut masih mencatumkan kode (logam), kadar, serta berat dari koin, dan hal ini memang sesuai dengan standar internasional.
Diameter koin WIN ini sesuai sertifikat adalah 25 mm atau sama dengan diameter koin Antam, sehingga sebagaimana koin dirham Antam, koin WIN ini terkesan agak ringkih dan agak rentan untuk patah atau rusak. Secara desain, koin WIN ini menarik dan cukup rumit, tidak kalah dengan koin keluaran Antam, walaupun kalau dilihat dari tingkat kecemerlangan maka koin WIN ini sedikit kalah cemerlang dibanding koin Antam. Tapi itu bukan masalah, toh harga koin Wakala jauh lebih murah daripada koin Antam.


Gambar koin Dirham Kesultanan Ternate dan koin Dirham WIN dibandingkan koin perak 1/10 Buffalo round, ¼ oz Noah’s Ark, ¼ oz Buffalo serta uang seribu rupiah.


Koin Dirham Seri Kesultanan dari WIM
Koin Dirham Kesultanan ini sebenarnya terdiri dari beberapa jenis, sebut saja misalnya Kesultanan Ternate, Kesultanan Bintan, Kesultanan Cirebon, dan Kesultanan Tanjung Pura. Namun, untuk review ini saya menggunakan koin seri Kesultanan Ternate.
Berbeda dengan koin Antam dan koin WIN yang disertai sertifikat, maka koin dirham seri Kesultanan tidak memiliki sertifikat. Namun, untuk koin dirham Kesultanan Ternate kelebihannya adalah disertai dengan kapsul. Walaupun koin dirham seri kesultanan ini tidak disertai dengan sertifikat, namun hal tersebut bagi saya bukan masalah, karena keterangan mengenai kode logam, kadar dan berat koin sudah ada di badan koin itu sendiri. Lagi pula, selama saya membeli koin perak internasional seperti American Silver Eagle dan Canadian Maple Leaf, tidak ada satu pun yang disertai sertifikat, kecuali kalau saya membeli koin yang dinilai (graded) oleh lembaga seperti NGC dan PCGS.
Dimensi koin ini “hanya” sekitar 23mm , membuatnya nampak sedikit lebih kecil jika dibandingkan dengan koin dirham Antam maupun WIN. Namun justru di situlah kelebihannya. Diameter yang lebih kecil tsb otomatis membuat koin dirham seri Kesultanan lebih tebal daripada koin dirham Antam dan WIN. Dengan demikian, perasaan saya mengatakan kalau koin dirham seri Kesultanan serasa lebih kokoh jika dibandingkan dengan koin dirham antam dan atau WIN. Apalagi dengan adanya kapsul, membuat koin ini terasa lebih aman jika dimasukkan ke dalam kantong celana jeans atau masuk dompet.
Secara desain, koin ini sangat menarik dan rumit. Masing-masing koin Kesultanan memiliki gambar Obverse yang sama, yaitu gambar standar yang sudah ditetapkan oleh WIN. Namun gambar pada sisi Reverse-lah yang membedakan masing-masing Kesultanan. Koin ini nampak sangat cemerlang dan di-polish sedemikian rupa sehingga menjadi seperti cermin. 






Koin Dirham IMN
Jika pada ketiga jenis koin sebelumnya berat koin 1 dirham seragam yaitu 2,975 gram, maka koin dirham dari IMN ini memiliki standar sendiri yaitu 1 dirham = 3,11 gram atau setara dengan 1/10 troy ounce (oz). Koind dirham IMN yang saya terima merupakan keluaran lama yaitu tahun 1432 H, namun ini bukanlah masalah karena koin ini mencantumkan kodee, kadar, dan berat logam.
Mengenai harga, koin dirham IMN ini merupakan yang paling murah dibandingkan koin dirham lainnya. Harga sekeping koin dirham IMN ini saya beli dengan harga di bawah 50 ribu rupiah.
Dimensi koin ini sekitar 22mm, membuatnya menjadi lebih tebal dibandingkan koin dirham lainnya dan juga serasa lebih kokoh.

Tadinya saya juga ingin mereview koin khamsa dirham (satuan 5 dirham) yang beratnya sekitar 15 gram, namun berhubung harga koin 5 dirham dari masing-masing produsen cukup mahal, yaitu berkisar antara 350.000 – 450.000 maka saya mengurungkan niat saya. Dengan dana segitu, saya bisa mendapatkan koin perak internasional seperti American Silver Eagle, Australian Kangaroo, atau Armenian Noah’s Ark, yang beratnya dua kali lipatnya (31,1 gram).


Antam
WIN
WIM
IMN
Harga
6
8
8
9
Dimensi
6
6
8
8
Kerumitan Desain
9
9
9
9
Kemulusan
9
9
9
9
Kecemerlangan
9
7
9
8
Keterangan pada koin
9
9
9
9
Kapsul
No
No
Yes
No
Sertifikat



Penjelasan Beberapa Aspek yang saya nilai:
Dimensi menunjukkan ketebalan koin. Semakin tipis suatu koin maka nilainya akan semakin berkurang.
Kerumitan Desain menunjukkan seberapa detail desain koin sehingga ia sulit untuk diduplikat atau dipalsukan. Namun, untuk koin 1 dirham ini sebenarnya kerumitan desain bukanlah merupakan issue utama, karena secara ekonomi  nampaknya memalsukan koin 1 dirham perak tidak akan menguntungkan bagi para pemalsu koin karena harganya yang relatif murah.
Kemulusan menunjukkan apakah ada noda atau milk spot pada koin. Sejauh ini saya lihat penampakan seluruh koin baik-baik saja, tidak ada milk spot.
Kecemerlangan menunjukkan seberapa mengkilap (shiny) koin tersebut. Saya merasa bahwa koin dirham Kesultanan Ternate dan juga dirham Antam adalah yang paling mengkilap. Sedangkan koin dirham Wakala adalah yang paling tidak mengkilap (atau mungkin nampak sedikit kusam).

DISCLAIMER:
Review ini adalah murni pendapat pribadi saya yang tentu saja subyektif dan bisa diperdebatkan. Namun, saya tidak berafiliasi dengan Antam, WIN, WIM, maupun IMN, sehingga saya berusaha untuk menilai seobyektif mungkin.

18 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Seharusnya nilai 1dirham cetakan antam,win,Wim, imn,sama krn value nominal, kalo berbeda semua orang sulit melakukan transaksi dinar ratu pun dirham ,yg penting ada pertanggung jawaban dari pencetak terhadap negara indonesia

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepemahaman saya dahulu semua sepakat beratnya 2,975 gram tapi pihak IMN membuat standar baru yang berbeda...

      Hapus
  3. kalo untuk investasi (bukan koleksi) lebih baik yang mana? Seandainya hrs dijual....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau niatnya memang untuk dijual kembali, lebih baik membeli emas saja karena emas lebih mudah untuk dijual kembali atau digadaikan. Setahu saya, Pegadaian tidak menerima gadai perak.

      Akan tetapi, dari keempat jenis koin dirham tsb (Antam, WIN, WIM, dan IMN), nampaknya koin dirham Antam yang punya nilai jual kembali lebih tinggi dibandingkan tiga yang lain. Namun perlu diingat, harga belinya kemungkinan besar lebih tinggi daripada harga jual kembali, sehingga jatuhnya rugi.

      Pada sisi lain, koin WIN dan WIM kalau saya tidak salah sudah punya pasar sendiri dimana setiap koin dirham WIN dan WIM dihargai dengan harga 70 ribu.

      Hapus
  4. Balasan
    1. Seharusnya bisa. Saya juga berniat buat sendiri kalau sudah punya cukup modal. :-)

      Hapus
  5. twitter.com/salaworkshop

    Dirham Shalawat produksi Sala 2017, 3.11 gram 999.

    BalasHapus
  6. Bwt, sndri gpp asal standar fiqihnya sesuai syariat Islam. Dan tujuannya jg diluruskan apakah bnar2 utk maslahat umat Islam(akhirat) atau utk keuntungan Dunia semata

    BalasHapus
  7. السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
    Ada dinarfrist yg 1dinar 4,44g?
    Saya mau beli

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya kurang tahu.
      Tapi daripada membeli dinar seberat 4,44 gram yang tidak mengikuti standar manapun, menurut saya lebih baik membeli emas batangan atau koin emas yang beratnya sudah diakui standar internasional, misalnya emas batangan 1 gram, 2 gram, atau 5 gram, atau koin emas 1/10 oz (3,1 gram)

      Dalam situasi sulit, misalnya perekonomian kolaps, dan manusia terpaksa kembali melakukan barter karena uang kertas tidak lagi bernilai, maka emas dan perak akan menjadi komoditas yang sangat berguna. Maka pilihlah emas dan perak yang standarnya sudah dikenal oleh standar internasional.

      Hapus
  8. Kalo untuk dirham internasional belix dimana? Trims.

    BalasHapus
  9. Sekitar bbrp tahun belakangan WIN kabarnya sudh tdk beroperasi ya? Sebabnya ada yg tau kah?

    BalasHapus
  10. Waw dr penilaian ditabel, pihak imn sepertinya yg menang 😁

    BalasHapus
  11. masih malahan tambah banyak, wakala2 yg baru di provinsi lain

    BalasHapus
  12. Saya nyari perak batangan atau koin selain dirham dmn ya mas

    BalasHapus
  13. Dinar dirham adalah alat tukar, jadi selain buat alat nabung jg harus bisa ditransaksikan dengan barter, sehingga DnD harus memenuhi kriteria diterima pasar dengan kegiatan muamalahnya. Allahu a'lam

    BalasHapus
  14. Saya masih penasaran kok dirham nilai daya tukarnya berbeda2 antara keluaran IMN, WIM, Antam dan WIN? Padahal harga 1 gram nya jelas dan update sebagaimana emas.

    Kalau emas relatif sama antara keluaran yang satu dengan lainnya

    Allahu a'lam

    BalasHapus