Selasa, 25 Oktober 2016

Beriman kepada Injil

1. Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan 'Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS 2:136, 3:84)

2. Ayat di atas memerintahkan kita orang-orang yang beriman untuk beriman kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Isa, yaitu Injil.

3. Ayat di atas juga memerintahkan kita untuk beriman kepada apa yang diturunkan kepada Nabi Musa. Namun, masih tidak jelas apa yang dimaksud dengan "apa yang diturunkan kepada Nabi Musa". Banyak yang menyangka bahwa apa yang diturunkan kepada Nabi Musa adalah Kitab Taurat, padahal  Al Quran tak sekali pun menyebutkan bahwa Kitab Taurat itu diturunkan kepada Nabi Musa. Al Quran hanya menyebutkan bahwa Allah menurunkan sebuah Kitab kepada Nabi Musa, yang lebih aman jika kita sebut sebagai "Kitab Musa". Apa isi Kitab Musa tsb, hanya Tuhan yang lebih tahu.

4. Sedangkan untuk Injil, Al Quran jelas menyatakan bahwa Injil itu memang diberikan kepada Nabi Isa.

5. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah orang-orang beriman mengimani Injil.

6. Injil yang dimaksud di dalam Al Quran kemungkinan besar adalah apa yang disebut dengan "Gospel Q" (Quelle), yaitu Injil yang hilang atau the Lost Gospel. Injil Q yang hilang ini sudah direkonstruksi oleh para scholars, isinya antara lain adalah Sermon on the Plain yaitu Kotbah di Bukit versi Lukas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar