Jumat, 28 Oktober 2022

Keistimewaan Kitab Injil dan Nabi Isa bin Maryam

Mengapa belasan tahun belakangan ini saya tertarik dengan Kitab Injil dan Nabi Isa, sehingga saya mencoba untuk mengidentifikasi kitab apakah sebenarnya yang dimaksud dengan kitab Injil tsb? (Spoiler alert: setelah sekian tahun saya membaca sejumlah buku dan sejumlah tulisan, saya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kitab Injil tsb adalah Injil Lukas, atau Injil ketiga dalam Perjanjian Baru).

Berikut ini beberapa alasan keistimewaan Nabi Isa bin Maryam dan/atau Kitab Injil.

1. Allah sudah menjanjikan di dalam Al Quran surat Al Imran 55 bahwa Allah akan menjadikan para pengikut Nabi Isa di atas orang-orang kafir hingga hari kiamat. Para pengikut Nabi Isa tentulah adalah Ahli Injil yang disebut dalam Al Maaidah 47.

2. Pada ayat lain, Al Quran menyatakan bahwa tidak ada seorangpun Ahli Kitab kecuali ia akan beriman kepada Nabi Isa bin Maryam (QS 4:159). Ayat ini dan ayat QS 3:55 di atas merupakan indikasi akan datangnya Nabi Isa kembali ke dunia menjelang hari akhir (the second coming of Jesus). Untuk mengantisipasi kedatangan kembali Nabi Isa bin Maryam, maka alangkah baiknya jika kita mempelajari kitab yang diturunkan kepada beliau (Injil). Hal ini antara lain agar dengan mempelajari Injil kita dapat langsung mengenali Nabi Isa ketika beliau datang kepada kita, dan kita bisa langsung "tune in" atau se-frekuensi dengan beliau.

3. Intisari dari ajaran seluruh kitab suci sebelum Injil mulai dari Taurat sampai dengan kitab Nabi-Nabi (Nevi'im) sudah terkandung di dalam kitab Injil. Di dalam Injil Sinoptik, Yesus pernah ditanya mengenai Hukum yang Terutama dalam kitab Taurat: Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?". Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum kedua yang sama dengan itu ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan Kitab Para Nabi (Mat 22: 35-40)." Referensi lain ada di kitab Lukas 10:26-27. Dengan mempelajari kitab Injil otomatis kita bisa memahami pokok-pokok ajaran Kitab Taurat dan Kitab Nabi-Nabi (Nevi'im). [Catatan: selama ini umat Islam hanya fokus pada Kalimat Tauhid, Laa ilaaha illallah. Walaupun tidak ada yang salah dengan hal ini, namun terkadang kita terlena dengan hukum kedua yang juga penting. Kita malah sering menghakimi orang lain, dan kita enggan untuk membantu orang miskin di sekitar kita yang sedang kesusahan. Kita berpikir bahwa asalkan kita sudah sholat, membayar zakat, dan puasa, maka kita akan aman-aman saja. Maka seolah-olah kita tidak merasa berdosa ketika kita menghakimi orang lain. Na'udzu billahi min dzalik]

4. Kitab Injil inilah yang saya duga merupakan kitab suci yang diwariskan kepada orang-orang pilihan (hanya kepada orang-orang tertentu saja) sebagaimana dimaksud di dalam surat Fathir ayat 32:  "Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar."

Dalam tafsir Thabari ia berpendapat bahwa ayat QS 35:32 ini merujuk kepada kitab-kitab suci sebelum Al Quran. Namun, sebagaimana tersebut dalam poin di atas, pokok-pokok ajaran kitab Taurat dan Kitab Nabi-nabi sudah terkandung di dalam Injil maka kitab Injil merupakan kandidat terbaik sebagai kitab (dalam bentuk tunggal) yang diwariskan kepada orang-orang terpilih. Selain itu, ayat di atas kurang cocok untuk diterapkan pada Kitab Taurat, karena kitab Taurat itu diwariskan hanya kepada bani Israel. Sedangkan kitab Injil diturunkan untuk seluruh umat manusia (ref Mark 13:10, Mark 16:15, dan Mat 24:14).

Namun, jangan salah. Kitab Injil yang saya maksud adalah Injil Lukas, bukan seluruh Injil yang ada di dalam Perjanjian Baru. Oleh karena itu dalam surat Fathir 32 tersebut dituliskan bahwa Kitab itu diwariskan kepada orang-orang yang Kami pilih. Artinya bukan kepada semua orang. Kita tahu bahwa pemahaman mayoritas orang Kristen sudah terkontaminasi oleh doktrin sesat trinitas, sehingga injil Lukas ini sering terlewatkan (overlooked) oleh orang Kristen. Atau walaupun orang Kristen memiliki Injil Lukas, namun orang Kristen memahami Injil Lukas dengan pemahaman yang salah, sehingga walaupun mereka membacanya boleh jadi mereka tidak memahami maksud sebenarnya. Jadi walaupun seseorang membaca Injil Lukas, belum tentu ia bisa memahami ajaran Yesus yang sebenarnya, karena di dalam pikirannya sudah terkontaminasi oleh doktrin-doktrin sesat yang berasal dari ajaran manusia.

Semoga kita umat Islam termasuk hamba-hamba-Nya yang terpilih untuk mewarisi Kitab Suci yang dimaksud dalam QS 35:32 tersebut, Amen.

5. Ayat serupa di atas juga terdapat dalam Injil Thomas pasal 109, dimana diriwayatkan sebuah perumpamaan (parable) tentang seorang ahli waris yang tidak memahami betapa berharganya warisan yang diterimanya. Kemudian si ahli waris ini menjual warisan tsb kepada orang lain dengan harga yang sangat murah. Pembeli warisan tersebut mengetahui betapa berharganya warisan yang dibelinya tersebut, sehingga si pembeli warisan mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari transaksi jual-beli ini. Hal ini mengindikasikan bahwa hanya orang-orang terpilih saja yang bisa mengenali betapa berharganya harta yang terkandung dalam warisan tersebut. Maka warisan tersebut akan cocok jika diinterpretasikan sebagai kitab Injil. Karena orang-orang Israel sebagai ahli waris seharusnya dari Kitab Injil malah tidak dapat mengenali kebenaran dari ajaran Nabi Isa dan Kitab Injil, sehingga kemudian kitab Injil tersebut dilimpahkan kepada "bangsa lain yang akan menghasilkan buah kerajaan tersebut". Demikian juga orang-orang Kristen yang memiliki kitab Injil ini, bisa jadi mereka salah fokus terhadap kitab Injil. Alih-alih berfokus pada Injil Lukas dan/atau Injil Matius [atau Double Tradition], mereka malah fokus kepada kitab buatan manusia seperti Injil Yohanes dan surat-surat Paulus. Sehingga kebanyakan mereka sama seperti bangsa Israel yang gagal memahami ajaran sebenarnya yang terkandung dalam kitab Injil yang asli. Hal ini sebagaimana terindikasi di dalam Injil Lukas 13:24-27 dan juga Injil Matius 7:21-23.

6. Dalam QS 2:2 disebutkan bahwa "kitab itu tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang takut". Pertama frase "orang-orang yang takut" atau kalau dalam bahasa Inggrisnya God-fearers atau God fearing people, mengingatkan saya kepada kaum the Noahides atau bnei Noach. Sedangkan frase "Kitab itu" (bukan kitab ini) seolah merujuk kepada suatu kitab yang bukan kitab Al Quran. Apalagi di dalam QS 5:46 jelas tertulis bahwa kitab injil merupakan petunjuk dan pengajaran bagi orang-orang yang takut tersebut. Sehingga saya mendapatkan kesan bahwa yang dimaksud sebagai "kitab itu" di dalam QS 2:2 adalah kitab Injil.

7. Di dalam tafsir Qurthubi surat Al Imran ayat 3 terdapat riwayat yang menyatakan bahwa akan terdapat umat akhir zaman yang menghafal Injil. Dan dikatakan bahwa umat tersebut adalah umat Nabi Muhammad SAW. Jadi, boleh jadi umat Nabi Muhammad di akhir zaman akan berpegang pada dua kitab sekaligus, yakni Al Quran dan Injil. Ini seperti yang diindikasikan dalam QS 28:49, bahwa terdapat dua kitab yang memberikan petunjuk. Kemungkinan, kedua kitab yang dimaksud adalah Injil dan Al Quran.

8. Dalam salah sebuah hadits sahih disebutkan suatu kalimat syahadat yang istimewa yang terdiri dari 3 kalimat syahadat sekaligus, yakni (1) bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, (2) bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya, dan (3) bahwa Isa adalah hamba Allah, rasul-Nya, Kalimat-Nya yang ditiupkan pada Maryam, dan Ruh dari-Nya. Ini mengindikasikan bahwa nabi yang diutus untuk kita bukan hanya Nabi Muhammad saja, melainkan Nabi Muhammad dan Nabi Isa. Apalagi dalam hadits lain diriwayatkan bahwa kelak Nabi Isa akan menjadi pemimpin/imam bagi umat Islam. Haditsnya kira-kira berbunyi, "Bagaimana pendapatmu jika Isa bin Maryam turun ditengah-tengah kalian dan menjadi imam bagi kalian?"

9. Ajaran Injil Lukas tentang kecaman bagi orang-orang kaya yang mengumpulkan harta dan hidup mewah, in-line dengan ajaran Al Quran, terutama dalam surat-surat Makkiyah yang diturunkan pada awal masa kenabian Muhammad seperti surat At Takatsur, Al Humazah,  Al Aadiyat, Al Ma'un, Al Lahab, Al Fajr, Al Lail,  Hud 116, Al Isra 16, Al Mukminun 33, Al Waqiah 45, dan lain sebagainya. 

Demikianlah, mengapa saya percaya bahwa sudah seyogyanya umat Islam membaca dan mempelajari kitab Injil, khususnya Injil Lukas atau the Gospel of Luke

Wa Allahu a'lam 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar